Deskripsi
Kawasan Makam Lokkoe adalah cluster tertinggi dari semua situs penting di kota Kuno Palopo. Letaknya pada lereng, diikat oleh bahan semacam semen. Pada setiap sudut bidang bangunan, diberi tonjolan yang berfungsi untuk memperkokoh. Atap makam bertumpu pada dinding yang berbentuk persegi empat. Pada bagian puncak atas dinding diberi tonjolan yang berfungsi menahan air yang jatuh dari puncak. puncak, sekaligus berfungsi untuk menyalurkan air. Teknologi ini merupakan nilai penting arsitektur dari sisi kontruksi bangunan yang belum mengenal system beton. Keberadaan Situs Cagar Budaya Kompleks Makam Lokkoe, memiliki kaitan yang erat dengan sejarah perjalanan kota palopo. Hal inilah yang menjadi dasar pentingnya situs ini untuk dilindungi. Didalam Kompleks Makam Raja-Raja Luwu Lokko’e terdapat tiga area pemakaman kuno salah satunya adalah makam Lokko’e yang memiliki atap menyerupai dengan bentuk yang khas. Makam ke dua adalah Jerrae yang berbentuk segi empat dikenal juga dengan sebutan Makam Sabbamparu. Adapun makam yang ketiga berada pada halaman kompleks pemakaman yang bercampur baur dengan makam baru. Pada awalnya kompleks makam tersebut diperuntukkan bagi raja-raja Luwu, namun sekarang sudah dikelilingi Kompleks Pemakaman Umum.
Latar Belakang Sejarah
Sumber lisan menyebutkan bahwa makam ini dibangun pada tahun 1605 oleh Setiaraja Petta Matinroe Ri Tompotikka. Proses pembangunannya mulai dilakukan setelah Masjid Djami Tua Palopo di bangun pada tahun 1604 M. Di dalam bangunan Lokkoe dimakamkan sejumlah raja (Pajung) antara lain : La Tenripepang; Sultan Abdullah Pattiware Petta Matinroeri Sabbamparu (raja ke XXVII); Daeng MabaroE (Putra Mahkota Raja ke XXVIII) dan Andi Jelling( raja ke XXXV). Dalam konteks sejarah - Kebudayaan Nasional yaitu Sultan Abdullah yang menerima Islam pertama kali. Selain itu di dalam cungkup Lokkoe ini dimakamkan pula Datu Luwu We Kambo Opu Daeng Risompa, Datu Luwu Andi Alamsyah Bau Djemma, Datu Luwu Andi Tenripadang, dan Datu Luwu Andi Luwu.
Nilai Penting
Lokkoe adalah bukti eksistensi Kedatuan Luwu, dan memiliki makna khusus dalam kosmologi Kota Palopo.
Luas Bangunan
750 m2
Koordinat
2o59o31”LS dan 120o11’22’’BT
Kepemilikan
Pemerintah Kota Palopo
Pengelola
Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo
Status
Ditetapkan berdasarkan SK Wali Kota Palopo Nomor 100.3.3.3/102/B.Hukum