Palopo Heritage Logo
Kembali
Bangunan
Kantor Polisi Militer
Jl. Ahmad Yani, ,

Deskripsi

Bangunan kantor PM memiliki denah dasar segiempat dengan luas 364 M2. Bentuk atap bangunan pada bagian depan berbentuk pelana (atap dengan dua sisi miring) sedangkan bagian belakang bangunan berbentuk trapesium dengan bahan seng (spandek), dulu menggunakan atap sirap. Adapun plafon menggunakan bahan baku tripleks yang dahulunya menggunakan bahan baku dari gamacca. Bagian dinding menggunakan beton. Warna dominan bangunan adalah warna hijau. Jendela bangunan berbentuk dasar segiempat berdaun tunggal dan ganda dengan jenis hiasan daun jendela nako. Ventilasi bangunan terdiri dari bentuk persegi panjang, split glass dan kaca mati. Bagian lantai menggunakan bahan keramik warna putih yang dulunya merupakan lantai ubin berwarna coklat. Bangunan ini terdiri dua ruangan, yang pertama adalah ruang utama sekarang difungsikan sebagai unit pelayanan dan pengaduan dan juga ruang tahanan, ruangan Baulinkrim Pamfik serta Unit Hartib, sedangkan ruang kedua difungsikan sebagai ruang Komandan, pada ruang ini juga terdapat tiga pintu belakang. Pada bagian samping bangunan tepatnya di sisi timur terdapat bangunan pendukung seperti parkiran dan Mushallah.

Latar Belakang Sejarah

Bangunan Kantor PM adalah peninggalan pemerintahan kolonial Belanda, dibangun pada tahun 1925. Fungsi awalnya digunakan sebagai tempat hiburan (societiet de harmonie). Saat ini difungsikan sebagai Kantor PM.

Nilai Penting

Kantor Polisi Militer (PM) adalah tempat hiburan pertama yang ada di Kota Palopo. Gaya arsitekturnya Indische. Signifikan pada aspek estetika, kelangkaan dan keluarbiasaan yang identik dengan gaya arsitektur yang ada di Istana Kedatuan Luwu (SalassaE)

Lokasi

Koordinat: 2o 59I 41II LS dan 120o 11I 37II BT

Koordinat

2o 59I 41II LS dan 120o 11I 37II BT

Kepemilikan

TNI-AD

Pengelola

Sub Den Pom

Status

Ditetapkan berdasarkan SK Wali Kota Palopo Nomor 100.3.3.3/102/B.Hukum

Kantor Polisi Militer

Powered By

Universitas Andi Djemma
Palopo Heritage Society
Ikatan Perencana Desa Indonesia
Dikti
Diktisaintek Berdampak
BIMA