Deskripsi
Kantor Pos dan Giro merupakan bangunan permanen berbentuk persegi panjang dengan luas 19x10 m. Bangunan tersebut dikelilingi pagar besi dan memiliki satu pintu gerbang pada sisi selatan. Disebelah kiri bangunan terdapat lapangan tennis yang dulunya terdapat bangunan PTT sedangkan bagian belakang kantor terdapat ruang tunggu yang difungsikan sebagai tempat pembayaran gaji pensiun. Bangunan ini memiliki banyak ventilasi yang menjadi penghias bangunan. Denah bangun bagian dalam kantor pos terdiri atas tiga bagian : bagian utama terletak di depan yang difungsikan fanlainer/pelayanan, bagian kedua difungsikan sebagai ruang keuangan dan terdapat pula ruang brankas yang lama yang sekarang tidak difungsikan. Tinggi pintu brangkas 1,95 m, lebar 1 m dan tebal 8 cm. Ruang ketiga adalah ruangan baru/tambahan yang difungsikan ruang operasional. Saat ini, bangunan tersebut difungsikan sebagai kantor pos untuk membantu kelancaran korespondensi. Menurut inforrmasi, bangunan Kantor Pos sudah mengalami dua kali renovasi. Renovasi pertama dilakukan pada tahun 1992 dan renovasi kedua dilakukan pada tanggal 2005 yang sumber dananya didapatkan dari wipos Kota Makassar.
Latar Belakang Sejarah
Bangunan Kantor Pos dan Giro dibangun bersamaan dengan Istana Datu Luwu, yaitu awal tahun 1920an, menurut data dari buku besar kantor pos tersebut dibangun pada tahun 1920 dengan nama Post, Telegraph dan Telephone yang dipimpin oleh seorang kepala jawatan. Secara umum kantor pos dan giro beberapakali mengalami perubahan nama. Mengacu pada website PT. Pos Indonesia, perubahan ini dimulai dengan nama Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Nilai Penting
Sebagai bagian dari sejarah perkembangan kota, Kantor Pos ini menjadi salah satu penanda era colonial di Kota Palopo. Bukti fisik ini menandakan pula pentingnya korespondensi di masa lalu bagi bangsa Belanda. Secara keletakan yang saling berdekatan, ketiga bukti sejarah ini masing-masing mewakili eranya. Era masuknya eksistensi Islam, era Kerajaan Luwu dan era kolonial sehingga dari sisi kesejarahan ketiganya sangat penting. Hasil kajian menunjukkan terdapat beberapa nilai penting melekat pada bangunan tersebut seperti nilai sejarah, ilmu pengetahuan, dan pendidikan.
Luas Bangunan
190 m2
Koordinat
2°59'37.46" LS, 120°11'44.65" BT
Kepemilikan
PT Pos Indonesia
Pengelola
Kantor Pos Palopo
Status
Ditetapkan berdasarkan SK Wali Kota Palopo Nomor 100.3.3.3/478/B.Hukum