Palopo Heritage

Bangunan

Mess Kodim

Jl. Balaikota, Boting, Wara

Deskripsi

Denah dasar bangunan berbentuk persegi dengan luas 375 m2.Atap bangunan berbentuk limas segiempat dengan menggunakan atap seng, dulu terbuat dari sirap.Dinding bangunan terbuat dari beton (dari komposisi batu bata, semen, dan pasir). Memiliki empat pintu, pintu utama terletak pada bagian dinding depan (timur), pintu yang kedua terletak pada dinding timur depan teras, pintu yang ketiga terletak pada dinding selatan, pintu yang keempat terletak pada barat (belakang). Pintu dan jendela bangunan berbentuk dasar segiempat berdaun ganda (dua) terdiri dari hiasan daun kaca, dan krepyak. Bentuk ventilasi berupa persegi panjang, terletak pada dinding bagian atas pada setiap sisi bangunan, dengan posisi sejajar memanjang (horizontal). Sedangkan bagian lantai masih tetap menggunakan lantai ubin. Pembagian ruang terdiri dari teras, ruangan pertama yang difungsikan sebagai ruang tamu yang memiliki satu buah pintu geser yang khas dengan bentuk segi empat hiasan berdaun pintu ganda (dua) dengan hiasan daun kaca dan kayu. Pintu tersebut menghubungkan ke ruangan yang kedua yaitu ruang tengah yang difungsikan sebagai ruang istirahat, selanjutnya pada sisi selatan bangunan terdapat dua kamar tidur dan satu kamar mandi, satu nya merupakan kamar tidur utama yang dilengkapi dengan kamar mandi tepatnya terletak pada bagian selatan ruang tamu. Pada bagian utara terdapat satu kamar tidur yang juga dilengkapi dengan kamar mandi.

Latar Belakang Sejarah

Bangunan Mess Kodim 1403/Palopo dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda tahun 1935. Fungsi utama sebagai fasilitas untuk tamu-tamu militer masih terjaga hingga kini. Selain menjadi saksi kehadiran kolonial, bangunan ini menjadi fasilitas penting pada saat operasi militer TNI yang digelar di Sulawesi Selatan pada awal-awal kemerdekaan Indonesia.

Nilai Penting

Mess Kodim 1403/Palopo adalah bangunan berarsitektur kolonial moderen yang memiliki signifikansi sejarah sebagai bukti eksistensi kolonial sekaligus perjuangan warga Palopo, serta menjadi elemen penting dalam lanskap bersejarah Palopo sebagai salahsatu kota garnizun yang masih terjaga fungsinya.